Philosophy of Java - Jawadwipa an introduction
Kata Jawadwipa secara terminologis mengacu pada Pulau Jawa (Dwipa : Pulau). Bukan dengan tulisan ini saya bermaksud menjadi sosok yg bersifat primordialistis, namun dengan tulisan ini saya mengharapkan adanya pemahaman yang baik terhadap Pulau Jawa dan segala sesuatu yang hidup dan eksis dalam kajian Jawa. Jawa, seperti suatu tempat manapun di dunia, memiliki filsafat, tata cara (customs) dan interpretasi material terhadap segala sesuatu disekitarnya. Filsafat, customs, interpretasi tersebut adalah tidak lain sebagai bentuk pemahaman masyarakat Jawa atas lingkungannya. Filsafat Jawa contohnya, memiliki karakteristik sebagaimana filsafat-filsafat lain. Yaitu suatu bentuk pemahaman masyarakatnya dalam memandang hidup dan kehidupan secara manifestatik dan menjunjung kebersamaan. Disebut manifestatik, karena masyarakat Jawa selalu menerjemahkan segala sesutau berdasarkan sebab akibat (karma) yang merupakan manifestasi perilaku. “Sopo sing nandur bakal ngundhuh” (Yang menanam, yang akan menuai) atau “Kabecikan kuwi bali marang kabecikan, ala bali marang ala” (Kebenaran itu akan kembali pada kebenaran dan segala sesuatu yang baik dan keburukan akan kembali pada keburukan). Hal ini tidak lain karena masyarakat Jawa memandang dunia sebagai bentuk keseimbangan sempurna. yaitu bahwa segala sesuatu selalu diciptakan berpasangan (Dwimurti) yang sebenarnya adalah sifat saling menghilangkan. Dunia itu sebenarnya berawal dari kosong dan sampai sekarang kekosongan tersebut masih terjaga pada hakikatnya (dengan konsep saling menghilangkan tersebut, pada hakikatnya semua ada pada porsi yang sama sehingga diasumsikan sebagai kekosongan). Apa yang masyarakat Jawa pahami diatas sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang ditangkap oleh Sir Isaac Newton yaitu bahwa benda/materi adalah relatif mempertahankan kedudukannya. Kecuali ada suatu gaya dari luar yang mengakibatkan benda tersebut bergerak (Hk.I Newton). Dunia adalah materinya dan gaya tersebut adalah kekuatan Tuhan. Dan sebenarnya masih banyak lagi konsepsi ilmiah yang secara tidak disadari adalah merupakan Filsafat Jawa pula. Selanjutnya akan saya posting.
0 Response to "Philosophy of Java - Jawadwipa an introduction"