[Live as an exchange student] Part.14 -- Berbicara Tentang Uang


Ok anak-anak, pelajaran hari ini adalah uang. Siapa yang tau uang amerika apaa?
Dolar paaaak. Woke anda benar.
Berapa satu dolar?
Menurut ISHG (IHGS atau apa ya itu? haha)saat ini dalam sekitar pembulatan Rp 10.000 lah, haha males bgt ngitung ga bulet. Ok, sekarang kita berbicara masalah uang saudara-saudara. Kata pepatah "everything happened for a reason" dan dalam politik dunia, "everything happened for money" haha. Theodore Roosevelt sempat menerima hadiah Nobel karena jasanya pada perdamaian pertempuran Russia dan Jepang. (Paling tidak kedamaian lah yang dijadikan dalil, padahal nyatanya karena mengancam perdagangan amerika) Ada juga kasus Perang Dunia I, tidak lain merupakan rekaan-rekaan suplier investasi senjata dan juragan senjata yang mensponsori perang dahsayat dunia itu. For what? For money! See? Everything happened for money haha. Terlalu banyak politik dunia yang jika saya jabarkan tidak akan pernah habis dari balik intrik-intriknya.

Daripada membahas politik dunia, mending kita sedikit menilik harga-harga di amerika serikat haha kaitannya apa coba?

Harga Burger biasanya $ 3-4 an lah rata-rata (Rp 40.000)sandwich subway malah minimal $ 5
ora stress piye jal mangan sak pisan le akeh kaya ngono? haha

Cheetos ---> $ 0.5 / bungkus kecil (Rp 5000 cahhh? entuk 5 bungkus yo -__-)

Susu ------> $ 3 an per botol

Baterai ---> $ 8 an. Wuedan bisa tuku ABC sak uwonge sing dodol nda haha.

Kacamata --> $ 400 paling jelek (opo-oponan jal? -__-)

Mini Laptop --> $ 199 sudah dapet yang webcam ( loh loh ini malah murah)

Mobil --------> $ 3000 bisa dapet mobil sedan keren ( ini juga murah)

Baju ---------> $ 5 dapet kaos oblong, $ 40 sekian dapet kaos bagus

Jaket --------> $ 35an dapet jaket alay -___- $ 60 ke atas baru dapet bagus -__-

Gaji guru ----> $ 3000 minimal per bulan (wah mobil satu tuh -__-)

Gaji potong rumput tetangga ------> $ 20 per sekali job (hmmmm bisa juga)

Gaji nyerokin salju --------------> $ 20 juga

Harga Tuxedo (baju keren buat ngedate cewek) -----> $ 100 minimal (buju buset ngapain pake baju harga sejuta? malah panas rasanya -__-)

Harga kaset DVD -----> $ 25 an something (enakan juga ngebajak 10,000 dapet dua haha)

Harga kaset playstation ------> $ 30an (perasaan toko deket rumah di kampung cuma 10,000 deh)



Harga rumah amerika $ 100,000 ( sekitar 1 milyar,om -___- )

Harga buku cetak sekolah per mata pelajaran -----> $ 75 ( untung saya beasiswa )

Rata-rata belanja orang amerika sehari $ 100 ( sing dituku kok yo ono wae )

Harga soda -----> $ 1.25 per 2 Liter (malah murah geblek. soda nyatanya lebih murah daripada air minum biasa disini)

Harga sepatu bagus ----------> minimal $ 50an.

Harga periksa dokter --------> (tanpa obat cuma pencet-pencet) minimal $ 50

Harga rawat rumah sakit 3 hari -----> Bisa mencapai $ 150,000 (seratus lima puluh juta 3 hari itu rumah sakit apaaa di Indonesia? -__-)

Harga Chinese food (makanan yang saya makan kalau kangen masakan indonesia) -------> $ 10 (berapa kali lipat masakan chinese di indonesia ya? -__-)

Harga sebungkus sayuran ----------> $ 2 dolar (belanja di pasar legi solo dapet sak kranjang om)
Rata-rata uang saku anak amerika minimal sehari mengantongi $ 15 (Rp 150,000 per hari? adol sawah -__-)

Begitulah ketika kita berbicara tentang uang. Sebuah kamuflase dunia yang hampir mengendalikan semua yang saat ini terjadi.

*haha epilognya ga nyambung bego*
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

[Live as an exchange student] Part.13 - Beberapa Hal yang Mungkin Saya Akan Gila ketika Pulang Nanti



Kadangkala saya berpikir tentang sesuatu disini yang sudah agak mendarah daging yang mungkin ketika pulang ke indonesia nanti saya akan merasa reverse cultural shock. Suatu istilah yang didefinisikan sebagai culture shock yang justru terjadi ketika kembali dari suatu lingkup budaya lain. Kasus yang aneh memang. Namun bukan sesuatu yang sulit untuk dijumpai. saya sendiri contoh riilnya haha. Here we go :

1) Pop dan soda.

Baru dikatakan teramerikanisasi jika anda sudah mulai teradiksi dengan yang namanya pop dan soda. Sehari akan menghabiskan paling tidak satu atau dua botol. Jika anda mengerjakan PR sambil nonton TV sambil minum soda dan sambil melihat american football itu sudah gejala-gejala amerikanisasi haha. Pop dan soda seperti sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang amerika. Saya tidak pernah rasanya menjumpai kulkas orang amerika kosong soda. Itu sebabnya pula banyak kasus obesitas di amerika serikat. Karena kurangnya niatan untuk mengurangi kalori dalam soda. Karena gula yang terkandung dalam soda, mengandung banyak kalori yang dapat menyebabkan pemekaran badan secara sempurna. Sekalipun labelnya diet. Soda juga dipercaya menjadikan negara ini pengidap kasus diabetes dan kanker yang berada dalam ambang yang signifikan. Maka saudara-saudara sekalian tolong, tolong sekali menghindari soda.
(Kok jadi ceramah -,-)
Yang saya bayangkan, bagaimana nanti nasib adiksi saya ketika pulang nanti? Boro-boro deh beli coca-cola nanti kalau pulang, bisa makan aja sukur :p

(Wooo, lupa ceramahnya sendiri -,-)


2) Nafsu Makan Super.

Saya sendiri tidak tahu apa yang aneh terhadap sistem saya. Alasan pertama, sekarang sepertinya nasi sudah susah untuk ditelan. Pernah sekali, ketika lama tidak mendapat nasi, saya mencoba memakannya. Kemudian mencret-mencret dan enek haha. Mampus bagaimana nanti kalo pulang? Saya harap yang salah adalah nasinya :p

Kedua, karena nafsu makan saya sudah tidak terkontrol lagi. Tau sendiri rasanya ketika makan burger sebagai snack, padahal anda terbiasa memakan nasi, hasil yang didapat ialah anda tidak segan-segan memakan burger 3 atau 4 ketika sudah terbiasa dengannya. Begitu pula yang terjadi dengan saya. Ketika ke McDonald atau Burger King akan memesan minimal 3 dan maksimal unlimited (haha buju buset ga inget masa lalu) kemudian teman saya akan berkata :

" Whaaaaat? Are you serious gin? With that little body? I doubt it"

haha saya cuma bisa ngakak sebagai jawaban saya.
Mungkin di dalam hati dia membatin :
" Wuedan wong indonesia tibakno le mangan ora beda koyo gajah ngamuk"

Rupanya pemerintah indonesia mungkin salah mencomot putra-putri nya karena saya sang "Badoger" ini yang justru jadi miniatur indonesia dalam hal makan juga ironisnya.
Ingin rasanya ketika ada bule yang membatin seperti itu akan saya timpali :

" Ojo nyalahke indonesia, ndez. Iki sing salah uwonge. Bejan kena wong sing gawene ngamuk le mangan" haha.



3) Siaran TV

Asal tahu saja, di amerika siaran TV bisa lebih dari 30 channel minimal. Dan saya rasa semuanya program bermutu. Terspesifikasi dan unik. Seperti ada History Channel, Food Network, BBC, CNN, Nicklodeon, USA Movies dan lain sebagainya. tapi kabar baiknya bahwa kita tidak perlu membayar untuk siaran TV. Di amerika, we do. Kita membeli channel tertentu dengan berlangganan siaran TV per bulan. Coba kita bayangkan ibu-ibu rumah tangga indonesia jika sistem ini diterapkan. Tagihan membengkak dan akibatnya anak menjadi tumpuan stress. Berdampak pada degradasi sosial masyarakat (wahaha argumen apa-apaan itu). Tapi ya dapetnya setimpal. Kualitas siaran TV nya tidak main-main. Bukan saja sebagai media entertainment namun sudah mengarah jauh pada batsan ranah edukasi dan didaksi moral. Atau dalam beberapa kondisi juga sebagai sarana pendidikan kwarganegaraan dan politik secara interaktif.

Ketika pulang nanti mungkin saya akan berurusan dengan tidak lebih dari 10 channel TV haha. What a heckkkk? Yang lebih dari 30 saja saya bisa bosan apalagi yang kurang dari 10? (namanya juga manusia, mas)
*haha emang lo dikos punya TV gin? gaya! paling ntar liat TV juga lunjak-lunjak kaya manusia purba*

4) Internet ekstra cepat

Bukan rahasia lagi jika di amerika anda sangatlah tidak sulit menemukan internet dan aksesnya. Saya membuka satu page saja mak lap sebelum mata berkedip sudah berganti haha. Di indonesia saya membuka internet sambil saya tinggal makan bakso juga bisa :p haha itu mah karena komputernya virusen.

Tapi kabar buruknya adalah anda tidak bisa mendownload apapun. Karena dianggap melanggar copyrights. Jika tertangkap, hubungannya adaah dengan pihak FBI dan Federal. Kurang ngeri apa coba? haha. Tertangkapnya pun juga tidak akan sulit karena setiap komputer terdaftar pada database setiap local goverment atau state. Kecuali anda sangat pintar. Sayangnya saya bodoh dan terlalu jujur (haha gombal kalo yang jujurnya, kalo bisa nge hack juga taruhan mesti mau).

5)Masak memasak

Jaman di Indonesia saya mah kalo masak ribet. Lama pula. Iya kalo bener, pernah sekali keracunan masakan sendiri sampe sakit dan absen sekolah satu hari haha. Amerika tinggal colok microwave tit jadi. Makanannya juga sudah didesain untuk instan jadi orang bego seperti saya masih bisa makan tanpa keracunan :p

6) Suhu

Disini saya sempat mengalami -18 derajat celcius sebagai suhu terdingin dan 27 derajat sebagai suhu terpanas. Suhu rata-rata biasanya berkisar antara 15 - 25. Itu saja jaket saya sudah jadi teman baik saya sampai tidur juga kalo ga ada jaket besoknya mau ngegerakin tangan ga bisa. Summer saja saya masih jalan-jalan diluar dengan jaket, sehingga ditegur banyak tetangga sebagai "bule gila" haha. *Saya disini kan bule bro :p* Nanti pulang ke indonesia dengan suhu 37-38 derajat mau jadi apa saya? Mau pake baju seksi emang? haha takut pada naksir nanti.

Begitulah sekelumit cerita tentang budaya dan konteksnya. Memang benar bahwa budaya sudah seharusnya dipahami secara kumulatif konsepsional yang dalam artian harus dapat beradaptasi dengan konsep dan gagasan baru agar tidak begitu saja mati dan menghilang ditengah lautan konsep dimana kita sudah tidak mampu mendefinisikannya lagi sebagai bagian dari identitas dan menempatkannya dalam pemahaman yang salah. Sama seperti bangsa Indian yang "punah" dan mati karena ketidakmampuannya berpijak harmonis dengan ketergantungan mereka terhadap Buffalo dan menempatkan primordialisme mereka diatas lautan konsep itu. Selalu ada definisi. Bahkan ketika kita menghendakinya terlahir dari suatu gagasan originalitas. Hanya tergantung, bagaimana sekarang kita mendefinisikannya. Dan memahaminya sebagai bentuk pengejewantahan suatu evolusi.

- USA, 03 Desember 2009 -
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS